Kamis, Juli 11, 2013

Embun Kala Subuh

Embun datang kala Subuh tiba. Membuat pagi ini makin dingin. Wanita itu tak beranjak sedikitpun dari tidurnya. Ia sedang menikmati indah mimpinya.

Kokok ayam jago terdengar parau dikejauhan. Dengan gigih berusaha membangunkan setiap insan yang masih lelap tertidur. Bersahutan dengan kumandang adzan Subuh seorang muadzin renta.

Tak juga wanita itu terjaga. Masih ia menikmati indah mimpinya. Mimpi tentang pertemuan dengan kasihnya yang ia tinggalkan dulu. Mimpi tentang masa depan indah yang pernah berdua mereka rencanakan.

Seandainya dulu ia tidak tergiur untuk meninggalkan kota kelahirannya demi mendapat kehidupan yang lebih naik, sekarang mungkin ia telah hidup bahagia bersama kasihnya itu. Memiliki sepasang anak, bahkan mungkin lebih.

Kini ia lebih banyak sendiri. Walau sekarang ia dikelilingi pria-pria perlente, tak seorangpun dari mereka mampu menembus dingin dinding hatinya.

Bukan karena ia seorang lesbian. Bukan. Ia seorang wanita normal yang mencintai pria. Namun hanya seorang pria yang mampu membuatnya jatuh dalam kubangan cinta.

Surabaya, 11 Desember 2007. Ia bertemu pria itu. Awalnya mereka berhubungan hanya sebatas seorang klien dengan project leader sebuah perusahaan jasa.

Mereka saling berkenalan. Hanya sebuah perkenalan biasa sebagai rekanan bisnis. Tidak ada yang istimewa. Sampai akhirnya mereka melanjutkan pertemanan mereka selepas proyek selesai.

Jakarta, 23 Maret 2013. Pagi ini embun menyapa setelah semalam hujan menemani. Pagi yang dingin membuat hari seakan berjalan lebih lambat di Kota yang Tidak Pernah Tidur ini. Selambat wanita itu beranjak dari ranjangnya.

Masih ia teringat mimpinya semalam. Mimpi yang mengingatkannya pada kasihnya dulu. Mimpi tentang rencana bahagia yang mereka rencanakan berdua.

Betapapun, ia harus melanjutkan hidupnya. Bukan demi kasihnya dulu. Bukan untuk rencana yang dulu pernah mereka buat bersama. Bukan.

Hanya ia dan Tuhan yang tahu apa yang sebenarnya ia tuju di Kota yang Tidak Pernah Tidur. Hanya Tuhan Yang Maha Tahu apa rencana besar yang akan menyapanya, sang Calon Legislatif.

Tidak ada komentar: