Senin, Juni 09, 2008

Lorenzo Trauma?


Laguna Seca, sirkuit terahir (sementara) yang menjadi tempat terjatuhnya Lorenzo, memang dikenal dengan sirkuit yang berbahaya. Perlu diketahui, tidak hanya MotoGP yang mengadakan balapan di Laguna Seca. Sirkuit milik Mazda ini selain MotoGP juga menyelenggarakan Monterey Festifal of Speed, Corona AMA Supterbike, Monterey Sports Car Championship, dan Rolex Monterey Historic Automobile Races.

Tapi aku mengenal karakter sirkuit yang unik ini dari game Grand Turismo di PSOne (hehe,, konsol gamenya katrok ya??). Sirkuit ini awalnya adalah sirkuit yang paling aku benci. Tikungan2 cepat yang tricky, tikungan patah yang sangat lambat, chicane mematikan (njulungup), tanjakan serta turunan yang drastis, bikin pusing menentukan settingan mobil. soalnya butuh downforce (ghuaya!) yang cukup besar selain tenaga yang mumpuni untuk akselerasi. Benar2 sirkuit yang sulit ditaklukkan. Disatu sisi mengalir cepat, disisi lain meliuk2 dan lambat. Satu tikungan yang berbahaya adalah sebuah chicane bernama "Crockscrew". Setelah melewati tikungan ke-6, pembalap akan menanjak di "Rahal Straight". Kemudian menikung sedikit ke kanan sambil ngerem penuh, langsung banting setir ke kiri. Tapi gak cuma ke kiri, tapi juga ke "bawah". Crockscrew adalah tikungan S kecil (chicane) yang berupa turunan curam. Nikung bentar ke kiri langsung banting lagi ke kanan sambil nyosop mengikuti turunan.

Pertama kali "balapan" di Laguna Seca, aku langsung menghantam bagian kanan lintasan karena kehilangan kontrol, baik itu kontrol traksi sampai control panel (loh?). Telat ngerem, kurang downforce, dan yang pasti terlalu nafsu! hahaha... Bukan tipe pembalap yang bijaksana!

Tapi Lorenzo jatuh bukan di Crockscrew, melainkan di tikungan ke-4 yang memang merupakan tikungan cepat. Dalam kecelakaan ini, dua tulang metatarsalnya, yaitu tulang ke-3 dan ke-5, patah. Mengakibatkan dia harus istirahat total dan harus cepet-cepet sembuh kalo pengen balapan di Brno.

Yang jadi masalah bukan pada pemulihan kondisi fisik Lorenzo. Kita tahu sendiri kalo dokter-dokter MotoGP emang udah ahli dan terbiasa dengan kondisi cidera seperti yang dialami Lorenzo. Buktinya waktu terjatuh hebat di Shanghai, Lorenzo masih bisa memaksakan diri ikut balapan walau kedua kakinya cidera. Masalahnya ada pada mental Lorenzo. Dua kali kecelakaan besar memang belum cukup untuk membuat Lorenzo trauma. Buktinya dia tetap ngebut dan akhirnya jatuh untuk yang kali ke-3.

Setelah tiga kali jatuh, Lorenzo mulai mengatakan bahwa dia mulai takut mengendarai motor. Dia mulai kehilangan kepercayaan dirinya. Wah, lampu kuning nih.

"Secara normal, saya tak takut pada kecelakaan dan cedera. Tapi, saya sekarang berada pada masa krisis. Saya sedang menjalani fase menghilangkan ketakutan itu," kata Lorenzo seperti yang dikutip Jawapos kemarin (31 Juli 2008).

Lorenzo bertekad bahwa dia harus kembali kepada kepercayaan dirinya seperti yang dia miliki diawal musim. "Saya berupaya keras untuk kembali. Saya juga mencoba untuk mengendarai motor lebih aman. Saya kira, buah dari upaya tersebut segera dapat dilihat oleh semua orang," lanjutnya.

Yah,, semoga Lorenzo benar-benar kembali ke performa terbaiknya, walaupun tidak untuk musim ini. Paling tidak belajar dari Juara Dunia 2007, Casey Stoner, dimana Stoner hobi jatuh dimusim pertamanya (2006). Tapi langsung juara dunia di musim keduanya.

Safety Riding, Lorenzo!!!

sumber:

  1. jawapos.com

  2. laguna-seca.com

  3. wikipedia.com