Kamis, Desember 04, 2008

Akhir Perjalanan Tahun 2008; Bagian Pertama.

Awal Desember, 2008.

Rencananya mau nulis semacam review, ditulis bersambung. Sebagai bahan renungan dan pelajaran buat masa depan. Ini adalah bagian pertama dari beberapa bagian review, moga-moga gak terlalu panjang.

Tahun yang paling sibuk, melelahkan sekaligus membanggakan, bertabur peluh dan cucuran air mata, penuh dengan cinta dan segala perniknya, penuh dengan pengalaman-pengalaman berharga, pengalaman-pengalaman baru, apapun itu, yang pasti tahun ini akan segera berakhir. Yang aku tahu, tahun ini sangat berkesan bagiku.

Ku mulai dari awal tahun. Tepat pada tahun baru 2008, 1 Januari 2008, selepas Maghrib menjelang Isya', adikku, (alm.)Aulia Mega Hutama, meninggal dunia karena kecelakaan diusianya yang masih 14 tahun. Waktu kejadian sekitar pukul 2.30 sampai 3.00 dini hari. Waktu itu Mega sedang dalam perjalanan pulang dari perayaan tahun baru. Lokasi kejadiannya setelah Bundaran Aloha dari arah Surabaya menuju ke Sidoarjo.

Musibah (kebanyakan orang mengatakan ini sebagai musibah) ini membuat keluarga kami shock, terutama Ayah dan Ibu. Ayah yang membutuhkan waktu paling lama untuk mengikhlaskan (alm.)dek Mega. Karena memang Ayah sangat sayang dan menaruh banyak harapan pada (alm.)dek Mega. Sedangkan aku, anak satu-satunya yang "tersisa" (kami 3 bersaudara, aku anak tertua, adik perempuanku, Bintang, berada di Jogja diasuh oleh Paman, (alm.)dek Mega adik terahir), malah harus jauh dari kedua Orang Tua karena kuliah dan bekerja di Surabaya.

Justru karena meninggalnya dek Mega, dek Bintang diberi tahu bahwa sebenarnya dia juga anak kandung Ayah-Ibuku, yang dengan kata lain dia juga adalah saudara kandung (alm.)dek Mega. Ada begitu banyak penyesalan yang terpancar dari Ayah-Ibuku dan Tanteku yang waktu itu mengantar dek Bintang dari Jogja. Ada lebih banyak lagi kekecewaan yang tergambar dari wajah dek Bintang. Dan aku hanya bisa menyaksikan dalam kehampaan...

Sejak saat itu semuanya sangat berbeda. Jauh, jauh sangat berbeda. Pulang ke Sidoarjo adalah keharusan setiap satu minggu sekali. Waktu itu aku masih menganggapnya sebagai sebuah beban, karena walaupun di hari Minggu aku masih ada beberapa keperluan di Surabaya.

Tak lama setelah meninggalnya dek Mega, dek Bintang mengirimkan e-mail berisikan sepenggal ungkapan kekecewaannya dan perasaannya terhadap dek Mega serta lampiran foto-foto dek Mega waktu main keyboard (dek Mega pemain keyboard tunggal. Selain itu dia juga aktif dibeberapa band). Dek Bintang mengatakan bahwa sebelumnya dia merasa kalau dek Mega adalah adik kandungnya dan ingin menyayanginya seperti adiknya sendiri.

Itulah kejadian pertama di awal tahun (benar-benar awal tahun!) yang mengubah diriku yang dulu jadi diriku yang sekarang. Setidaknya ada sisi positif dari kejadian itu: Nova, pacarku yang waktu itu baru jadian sekitar seminggu lebih beberapa hari, berani ngomong "Aku sayang kamu" untukku. Dan waktu itu dia mengaku bahwa itu adalah yang pertama baginya mengatakan "Aku sayang kamu" untuk seorang cowok.

Perjalanan tahun 2008 masih panjang. Review dan renungan 2008 akan berlanjut ke bagian kedua dari entah berapa bagian yang tertuang di blog ini..

CU.