Senin, April 07, 2008

5 cm. Donny Dhirgantoro

Penulis: Donny Dhirgantoro
Penerbit: Grasindo
Cetakan (pertama): Mei 2005
(aku dapetnya cetakan yang kesepuluh! November 2007!)
Kategori: Novel Fiksi / Kehidupan Sehari-hari
ISBN: 979-759-151-4

impian.harapan.cita-
cita.penciptaku.alamNya.tanahNya.
udaraku.udaraNya.cinta.harapan.
ilmu.sahabatku.negriku.langit-langit
kamarku.syairku.ke-aku-anku.
berpijakku.benderaku.aku.dia.mereka.
kamu.tanahmerahku.hati.semangat.doa.
napas.irama.
dharmaku.tempatku.demi-ku.
langkahku.manusia.jalanku.tempatku
berteduh.konjungtiva.niat.hati.rasa.
perjuangan.manusia sebenar-benarnya.
suciku.putihku-hitamku.tangisku.
tumpuanku.
ada-ku.genggamanku.erat-ku.garbaku.
jelangku.
bagindaku.bahagiaku.peluhku.
penciumanku.perjuangan.harapan.cinta
.telapak kaki surgaku.
guruku.diamku.impianku.dayaku.

Itulah kata2 yang terdapat di sampul depan buku ini. Sekilas nggak kelihatan, tapi memang dicetak satu warna dengan background cover. yang membedakan cuma jenis cetakannya, kalo background sampulnya hitam dove, tulisannya hitam glossy. Awalnya penasaran, sampulnya cuma hitem polos terus ada tulisannya 5 cm warna putih dengan font keluarga typewriter (kemungkinan "Harting") plus titik merah di belakangnya.

Aku pikir ini novel misteri atau novel detektif (karena sampulnya hitem polos plus tulisan 5 cm, kesannya misterius dan ngajak mikir). Ternyata setelah diteliti dengan metode deduktif (apa coba?), ternyata ini adalah novel tentang keajaiban mimpi, cita-cita, dan cinta. Susah mengategorikan novel satu ini, aku kasih aja kategori sehari2.

Ceritanya tentang kehidupan sehari2 lima orang sahabat: Arial yang atletis, Riani yang cerdas dan seorang N-ACH sejati (baca sendiri di novelnya, males njelasin soalnya^_^), Zafran yang puitis, narcist dan "ajaib", Ian "Indomie" yang nge-fans sama Men-Yu (ManU, Manchaster United maksudnya), serta Genta yang dianggep leader serba bisa sama temen2nya yang lain. Mereka adalah "manusia-manusia agak pinter dan sedikit tolol yang sangat sok tau".

Mereka selalu hang-out bareng. Mulai dari kafe terkenal di Jakarta, sampe' nonton layar tancep. Kelimanya masih suka berantem, siapa yang paling bagus antara Joy dan Delon, Beckham atau Zidane, Mansyur S atau Irfan Mansyur S, RPUL atau Buku Pintarnya Iwan Gayo, Album Minggu atau Selekta Pop, Lyra Firna atau Happy Salma, Aa' Gym atau Che Guevara (hal. 5). Keseharian mereka konyol banget (kalo gak bisa dibilang tolol atau bego), ancur2an. Terutama kalo lagi ngumpul. Ditambah lagi dengan "rumus Indomie"-nya si Ian. Gila!

Suatu ketika mereka merasa get stuck (atau stagnate? aku bingung yang mana yang bener dan pas?), bosen dan ngerasa itu-itu aja waktu hang-out. Mereka akhirnya bikin perjanjian di Secret Garden: "Gak usah ketemuan dulu selama 3 bulan (hal. 63-64)."

Jadilah mereka menjalani 3 bulan mereka sendiri2. Zafran dan Arial berusaha menemukan cintanya (walau cuma Arial yang dapet). Genta dan Riani sibuk bergelut dengan pekerjaannya. Sedangkan si "Badut Ancol" (Ian) sedang PDKT dengan skripsinya. Jelas sekali mereka merasa kangen satu sama lain. Kangen dengan "ajaib"nya Zafran, cool-nya Arial, kocak dan konyolnya Ian, smart-nya Riani, wibawanya Genta.

3 bulan berlalu, mereka kembali berkumpul dalam suatu perjalanan yang dijanjikan Genta sebelumnya. Sebuah perjalanan yang bakal mengubah pandangan mereka tentang impian, cinta dan kehidupan. Sebuah perjalanan ke Tempat Tertinggi di Tanah Jawa.

Berbagai macam manusia mereka temui sepanjang perjalanan mereka. Berbagai keindahan Ibu Pertiwi mereka jumpai sepanjang perjalanan indah ini. Bebagai kejadian mereka lalui sepanjang perjalanan panjang ini. Serta berbagai pelajaran mereka dapatkan sepanjang perjalanan berat ini.

Secara keseluruhan, novel ini memang bagus. Hanya, ada beberapa bagian dari novel yang kesannya maksa dan dipaksakan (apa bedanya coba?). Penjelasannya detail, naratif-deskriptif (opo kui?). Alurnya campuran, secara umum maju, kadang flash-back untuk menegaskan beberapa detail. Ceritanya ringan dan mengalir diawal novel, tapi terus "menanjak" berat dipertengahan, tapi malah turun lagi dibagian akhir. Persis kaya' orang naik gunung (pas sama ceritanya yang naik gunung, ups! keceplosan! Soalnya di blognya reygreena bang Donny protes: "... Tapi mungkin jangan terlalu detail ya.. 5 cm itunya apa jangan dikasih tau dulu biar penasaran.. namanya juga resensi..." hehehe... sori ya, Bang!)

"Semua diawali dengan mimpi." Begitu tulisan awal bang Donny. Memang mengajarkan kita untuk percaya dengan segala kepercayaan kita, yakin dengan segala keyakinan kita, serta berjuang dengan segala daya upaya serta kemampuan kita. Gak ada mimpi yang gak bisa diraih kecuali kita gak yakin sama mimpi kita, gak yakin sama diri kita sendiri.

Kesimpulannya, gak ada. Hehehe... Bikin kesimpulan sendiri po'o! Yang pasti, highly recommended. Selamat membaca!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

I am reading it.
Baru nyampe 2 jam pertama pendakian mereka. Baru 50% ya... tapi udah bikin aku ketawa sendiri dan terharu sendiri. Mendaki gunung dan melihat sendiri padang edelweis adalah mimpiku. Semoga bisa!!